
faktapapua.com, Papua Barat – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Ketua Gerakan Noken Kasuari Papua Barat, D. Pahala, menyampaikan apresiasi mendalam atas kiprah dan pengabdian Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga keamanan, merawat kedamaian, serta menjalin kemitraan dengan masyarakat adat Papua.
Menurut D. Pahala, selama 79 tahun perjalanan Polri, banyak perubahan dan kemajuan yang dirasakan masyarakat, khususnya di wilayah Papua Barat. Pendekatan humanis dan partisipatif yang kini mulai dibangun oleh institusi kepolisian dinilai selaras dengan semangat lokal masyarakat Papua yang menjunjung nilai-nilai kekeluargaan, musyawarah, dan keadilan.
“Polri kini semakin terbuka dan mau mendengarkan suara rakyat. Di tanah Papua, kami merasakan bahwa aparat mulai membangun komunikasi sejajar dengan tokoh-tokoh adat, pemuda, dan gerakan masyarakat sipil. Ini modal besar bagi kita untuk membangun Papua yang aman, damai, dan bermartabat,” ujar D. Pahala, Jumat (20/6).
Gerakan Noken Kasuari sebagai salah satu elemen sosial masyarakat Papua Barat, juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Polri dan masyarakat dalam menangani persoalan mendasar, mulai dari konflik sosial, peredaran miras, hingga perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat.
“Kami ingin melihat Polri tidak hanya hadir saat ada gangguan keamanan, tapi juga sebagai penggerak solusi — hadir di tengah kampung, berdialog, dan memahami konteks lokal. Pendekatan ini yang akan memperkuat kepercayaan rakyat terhadap institusi kepolisian,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, D. Pahala mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79 dan berharap momentum ini menjadi titik lanjut bagi Polri untuk memperkuat komitmen dalam menegakkan keadilan yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan kearifan lokal Papua.
“Selamat Hari Bhayangkara ke-79. Mari terus jadi pengayom rakyat, bukan hanya penegak hukum. Polri yang rendah hati dan berpihak pada keadilan adalah harapan kami semua,” tutupnya. (.,.)