
Faktapapua.com, ORANSBARI – Bertempat di Gedung Aula Otawar, Kampung Muari, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan, digelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Mendukung dan Mensukseskan Program Pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Manokwari Selatan”. Kegiatan ini melibatkan Dewan Adat Suku, masyarakat, Badan Gizi Nasional (BGN), serta pemerintah distrik setempat. Pada Selasa (29/7/2025).
Hadir dalam FGD tersebut antara lain Kepala Regional BGN Papua Barat Erika Vionita Werinussa, Wakil Kepala Regional BGN Papua Barat Billy G. Mambrasar, Wakil Ketua III DPRK Otsus Kabupaten Manokwari Selatan Apoles Sayori, unsur DPRK, TNI-Polri, Kepala Distrik Oransbari, Ketua Dewan Adat Suku Oransbari, jajaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Oransbari dan Ransiki, 14 kepala kampung di Distrik Oransbari, serta sekitar 80 tamu undangan.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua Dewan Adat Suku Oransbari, Daniel Sayori, yang menekankan pentingnya program MBG bagi anak-anak sekolah dan masyarakat setempat. Kepala Regional BGN Papua Barat, Erika Vionita Werinussa, dalam paparannya menjelaskan empat tujuan utama program MBG, yakni peningkatan status gizi, pengurangan angka kesakitan, peningkatan partisipasi dan prestasi belajar, serta mendukung ekonomi lokal. Erika juga menegaskan bahwa setiap dapur sehat memiliki ahli gizi dari SPPG, dan di Kabupaten Manokwari Selatan terdapat dua dapur sehat di Oransbari dan Ransiki.
Sejumlah masukan dan kritik disampaikan peserta, mulai dari kualitas dan variasi menu, pelibatan pedagang lokal, keterlambatan distribusi, hingga kasus makanan yang tidak layak konsumsi. Wakil Ketua III DPRK Otsus, Apoles Sayori, mengingatkan agar program ini dijalankan sesuai juknis pusat namun tetap memperhatikan kesehatan makanan. Perwakilan orang tua dan kepala kampung juga meminta evaluasi terhadap pengadaan bahan pangan yang dinilai kurang mengutamakan produk lokal.
Menanggapi hal tersebut, Erika berjanji melakukan evaluasi ketat terhadap SPPG, memperbaiki sistem pengadaan bahan makanan, serta merekrut pekerja dapur dari 14 kampung di Oransbari. Ia juga meminta maaf terkait perizinan yang belum maksimal melibatkan masyarakat setempat.
Perwakilan guru menyampaikan bahwa program ini membantu orang tua, namun beberapa kendala seperti keterlambatan pengantaran, menu yang monoton, dan kasus makanan belum matang perlu segera diperbaiki. Pihak Polres Manokwari Selatan dan Danramil Oransbari menyatakan dukungan penuh terhadap program MBG sebagai program nasional yang harus disukseskan bersama.
Kepala Distrik Oransbari, S. Khalid Bwefar, berharap program ini dapat memanfaatkan hasil nelayan lokal dan benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak, pekerja lokal, dan ibu hamil.
Kegiatan ditutup dengan harapan hasil FGD dapat menjadi bahan evaluasi agar program Makan Bergizi Gratis berjalan lebih baik dan tepat sasaran di Kabupaten Manokwari Selatan. (.,.)